Bakteri yang merugikan :
Ø Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi racun botulin, penyebab terjadinya botulisme. Bakteri ini masuk kedalam genus Clostridium. Bakteri ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh Emile van Ermengem dan umumnya dapat ditemukan di tanah. C. botulinum termasuk bakteri gram positif, anaerob obligat (tidak bisa hidup bila terdapat oksigen), motil (dapat bergerak), dan menghasilkan spora.
Klasifikasi : Domain : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies : C. botulinum
Divisi : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies : C. botulinum
Ø Burkholderia gladioli (atau lebih dikenal dengan nama lama Pseudomonas cocovenenans) adalah bakteri tanah yang bertanggung jawab atas keracunan pada bahan pangan, khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Bakteri ini menyukai medium yang banyak mengandung asam lemak dan dikenal berbahaya karena dapat mengontaminasi tempe bongkrek dan menghasilkan asam bongkrek dan toksoflavin.
Klasifikasi : Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Beta Proteobacteria
Ordo : Burkholderiales
Famili : Burkholderiaceae
Genus : Burkholderia
Spesies : B. gladioli
Filum : Proteobacteria
Kelas : Beta Proteobacteria
Ordo : Burkholderiales
Famili : Burkholderiaceae
Genus : Burkholderia
Spesies : B. gladioli
3. Salmonella enterica
Ø Salmonella enterica adalah bakteri gram-negatif, memiliki flagellata dan berbentuk tongkat yang merupakan anggota dari genus Salmonella. Ayam mentah dan telur angsa dapat menjadi perantara S. enterica, terutama di putih telur, meskipun tidak semua telur terinfeksi. Untuk mendeteksi adanya bakteri ini, dilakukan prosedur uji serologi, yakni uji widal.
Spesies : S. enterica
4. Enterobacter sakazakii
Ø Enterobacter sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi [4]. Kelompok bayi yang memiliki risiko tertinggi terinfeksi E.
Klasifikasi : Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Enterobacter
Species : Enterobacter sakazakii
Ø Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosa.[1] Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Bakteri ini juga disebut abasilus Koch.
Spesies : M. tuberculosis
6. Brucella spp
Ø Bruselosis ialah penyakit yang ditandai dengan demam yang naik turun. Penyakit ini ditularkan oleh bakteri Brucella spp.: B. Melitensis, B. Abortus, B. Suls, B. canis, dll. Kuman ditularkan oleh manusia dari ternak yang terinfeksi (sapi, biri-biri, babi, dan kambing). Orang-orang yang paling berisiko tinggi mendapat penyakit ini ialah pekerja di perusahaan susu, tukang potong(jagal), penggunting bulu domba dan penyamak kulit.
7. Bacillus anthracis
Ø Bacillus anthracis adalah bakterium Gram-positif berbentuk tangkai yang berukuran sekitar 1x6 mikrometer dan merupakan penyebab penyakit antraks. B. anthracis adalah bakterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit.
Filum : Firmicutes
Spesies : B. anthracis
8. Mycobacterium leprae
Ø Mycobacterium leprae, juga disebut Basillus Hansen, adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen). Bakteri ini merupakan bakteri intraselular. M. leprae merupakan gram-positif berbentuk tongkat. Mycobacterium leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam besar dan bentuknya.
Spesies : M. leprae
9. Treponema pallidum
Ø Treponema pallidum merupakan salah satu bakteri anggota filum Spirochaetae. Bakteri ini berbentuk spiral. Terdapat empat subspesies yang sudah ditemukan, yaitu Treponema pallidum pallidum, Treponema pallidum pertenue, Treponema pallidum carateum, dan Treponema pallidum endemicum.
Spesies : T. pallidum
10. Mikobakterium
Ø Mikobakterium adalah genus Aktinobakteria. Genus termasuk pathogen diketahui menyebabkan penyakit serius pada mamalia, termasuk tuberkulosis dan leprosi.[1] Latin dari "miko—" berarti baik fungi dan lilin; lilin disini berhubungan dengan komponen "lilin" di diding sel.
Filum : Aktinobakteria
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
11. Streptococcus pyogenes
Ø Streptococcus pyogenes ialah bakteri Gram-positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang[1] dan merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A. Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat agar darah. Streptococcus pyogenes khas memproduksi zona beta-hemolisis yang besar, gangguan eritrosit sempurna dan pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta-hemolisis). Streptococcus bersifat katalase-negatif.
Spesies : S. pyogenes
12. Staphylococcus aureus
Ø Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm.[1][2] S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. [3] S. aureus merupakan mikroflora normal manusia[3]. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit[1][4]. Keberadaan S. aureus pada saluran pernafasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier [1]. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka
Spesies : S. aureus
13. Clostridium tetani
Ø C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.
14. Listeria
Ø Listeria adalah genus bakteria yang memiliki enak spesies. Nama Listeria berasal dari Joseph Lister, spesies Listeria basili Gram positif basilli dan dilambangkan oleh L. monocytogenes, penyebab dari Listeriosis. Listeria ivanovii adalah pathogen ruminant dan dapat menginfeksi tikus di laboratorium. Antibiotik efektif terhadap spesies Listeria termasuk Ampisillin, vankomisin, siprofloksasin, linezolid, azithromisin, dan kotrimoksazol.
Genus : Listeria
Species : L. grayi
15. Pasteurella multocida
Ø Pasteurella multocida adalah kokobasilus kecil, gram-negatif yang sensitif terhadap penisilin. Pasteurella multocida dapat menyebabkan infeksi zoonotik pada manusia, yang merupakan akibat dari gigitan atau cakaran dari binatang peliharaan (seperti kucing dan anjing).
17. Bacillus thuringiensis
Ø Bacillus thuringiensis adalah bakteri gram-positif, berbentuk batang, yang tersebar secara luas di berbagai negara.[1] Bakteri ini termasuk patogen fakultatif dan dapat hidup di daun tanaman konifer maupun pada tanah.[1] Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka bakteri ini akan membentuk fase sporulasi.[1] Saat sporulasi terjadi, tubuhnya akan terdiri dari protein Cry yang termasuk ke dalam protein kristal kelas endotoksin delta.[1] Apabila serangga memakan toksin tersebut maka serangga tersebut dapat mati.[1] Oleh karena itu, protein atau toksin Cry dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar